Berani Baca? Ini 5 Urban Legend Bandung yang Ternyata…

Kota Bandung selama ini dikenal dengan keindahan alam dan kulinernya yang menggoda. Namun di balik pesonanya, Bandung juga menyimpan banyak kisah ganjil yang telah beredar sejak zaman kolonial.

Cerita-cerita keganjilan ini kerap disebut sebagai urban legend, yakni cerita rakyat dengan unsur supranatural yang melegenda dan terus dibicarakan dari generasi ke generasi.

Berikut beberapa urban legend paling ikonik di Bandung dan kondisinya saat ini:

Di Jalan Bahureksa No. 15, tersimpan cerita menyeramkan seputar sebuah ambulans. Konon, kendaraan itu dulunya digunakan untuk mengangkut jenazah satu keluarga Belanda yang tewas dalam kecelakaan. Anehnya, keesokan harinya mobil tersebut kembali terparkir di depan rumah keluarga itu, meskipun sebelumnya sudah dikembalikan ke rumah sakit.

Lebih anehnya lagi, mobil itu tidak bisa dinyalakan di rumah sakit dan harus diderek ke lokasi semula. Namun begitu tiba di rumah duka, ambulans tersebut tiba-tiba bisa menyala dan berfungsi seperti biasa. Fenomena ganjil itu membuat masyarakat percaya bahwa ambulans ini “tak ingin” jauh dari tempat asalnya.

FAKTA: Namun, mitos mistis soal ambulans tersebut akhirnya tumbang di tahun 2016. Kala itu, keluarga sang pemilik ambulans menjual ambulans tersebut ke Parung, Bogor. Sang Legenda yang konon tak bisa dipindah tersebut akhirnya berhasil diangkut ke kota lain, tanpa pernah kembali.

Tahun berganti, saat ini kisah ambulans horor tak lagi menghantui Jalan Bahureksa. Rumah di Jalan Bahureksa nomor 15 sudah berubah menjadi sebuah restoran. Berdasarkan pantauan infoJabar, tak ada jejak keberadaan ambulans yang tersisa.

Di Taman Maluku berdiri tegak patung seorang pastor bernama Henricus Christiaan Verbraak. Meskipun sekilas tampak seperti patung biasa, banyak cerita mistis yang menyelimutinya. Salah satu mitosnya adalah cerita tentang makam pastor tersebut yang disemayamkan di bawah patunya.

FAKTA: Belum lama ini infoJabar pernah menyusuri Taman Maluku di malam hari, kesan menyeramkan taman ini sudah luntur. Banyak warga yang mengunjungi taman ini untuk sekedar meminum segelas kopi sembari berbincang dengan kerabat.

Di tengah-tengah taman, terdapat kolam berukuran cukup besar. Selain itu ada juga fasilitas penunjang lainnya seperti area bermain anak, kursi hingga WiFi.

Kesan angker dan menyeramkan Taman Maluku rupanya mulai terkikis saat Pemkot Bandung menyulap Taman Maluku yang tadinya berupa lahan biasa menjadi ruang terbuka yang lebih tertata rapih pada 2015 silam.

Itulah mengapa Taman Maluku tidak lagi menyeramkan meski Patung Pastor Verbraak masih tetap berdiri tegak di sisi taman.

Patung ini dibangun pada 27 Januari 1922 sebagai penghargaan atas dedikasi Pastor Verbraak terhadap anak-anak yatim dan para tentara di medan perang.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Sebuah rumah bergaya art deco di Jalan Aceh, Kecamatan Sumur Bandung, dikenal dengan nama Rumah Kentang. Mitos menyebutkan bahwa dari dalam rumah ini sering tercium aroma kentang rebus, terutama pada malam hari.

Menurut cerita yang berkembang, dahulu seorang anak kecil berkebangsaan Belanda jatuh ke dalam kuali kentang saat pesta berlangsung. Selain itu, warga juga melaporkan penampakan makhluk aneh menyerupai anjing hitam yang berkeliaran di sekitar rumah tersebut. Kisah ini terus hidup dalam imajinasi masyarakat Bandung hingga kini.

FAKTA: Faktanya, rumah ini dibangun pada tahun 1907 oleh seorang botani atau ahli tanaman. Hal tersebut disampaikan Pramutadi (60) yang merupakan Penjaga Rumah Kentang.

Pram menuturkan jika ahli botani tersebut, menanam bunga-bungaan yang menghasilkan aroma mirip dengan tanaman kentang. Karena proses biologis tertentu, bunga tersebut menyebarkan aroma mirip kentang tersebut pada malam hari.

“Jadinya banyak yang menghubungkan aroma kentang tersebut dengan anak kecil masuk ke kuali, padahal kalau kita bayangkan kuali kentang itu ukurannya kecil, jadi tidak mungkin anak kecil bisa masuk ke sana,” ujarnya.

Saat ini Rumah Kentang telah berubah menjadi sebuah restoran yang ramai dikunjungi.

Sebuah bangunan tua menyerupai gereja di sisi timur Lapangan Saparua kerap disebut warga sebagai ‘Gedong Setan’. Gedung ini tampak terbengkalai dan tidak berpenghuni, namun sering terdengar suara-suara aneh, seperti siaran radio berbahasa Belanda hingga percakapan dalam dialek Eropa yang sayup-sayup terdengar dari dalam.

Misteri bangunan ini semakin menebal karena meskipun kosong, suara-suara itu kerap muncul seolah berasal dari masa lalu yang belum benar-benar usai.

FAKTA : Bangunan Gereja Santo Albanus saat ini terdaftar sebagai Cagar Budaya tipe A oleh Pemerintah Kota Bandung dalam Perda No. 19 tahun 2009. Oleh karenanya, proses pemugaran bangunan gereja yang masih berlangsung hingga saat ini sempat menuai protes dari masyarakat, khususnya pecinta sejarah.

Setelah bertahun-tahun sempat terkesan terbengkalai dan digunakan sebagai parkir liar, saat ini pembangunan yang terbilang besar tengah berlangsung di kompleks gereja tersebut.

Berdasarkan pantauan infoJabar, per 27 Juni 2025, sudah berdiri bangunan bertingkat berdinding kaca dan bernuansa modern di belakang fasad bangunan utama Gereja Santo Albanus.

Salah satu bangunan yang cukup menarik perhatian di kawasan Sukadamai, Kecamatan Sukajadi, adalah rumah yang dikenal dengan sebutan Rumah Gurita. Bangunan ini dihiasi ornamen gurita besar di atapnya, yang memicu beragam spekulasi.

Rumor menyebutkan bahwa rumah bernomor 6 ini berkaitan dengan simbol angka setan 666 dan konon digunakan sebagai tempat praktik pemujaan. Meski demikian, berdasarkan penelusuran infonews, kabar tersebut tidak lebih dari isu yang belum terbukti kebenarannya. Namun hingga kini, keberadaan gurita raksasa di atap rumah itu tetap mengundang rasa penasaran.

FAKTA : Faktanya rumah gurita tersebut dibangun oleh Frans, seorang pecinta seni di Indonesia. Kabar terakhir, rumah gurita tersebut akan dijual Rp 25 miliar.