5 Alasan Gunung Pelangi di Peru Sempat Haram Didaki Turis

Posted on

Gunung Pelangi atau Vinicunca di Peru kembali dibuka untuk pendakian setelah sempat ditutup selama tiga tahun. Gunung yang berada di ketinggian 5.200 meter di wilayah Cusco ini menjadi salah satu destinasi paling ikonik di Amerika Selatan karena keindahan gradasi warnanya yang terbentuk secara alami akibat keberagaman mineral di dalam tanahnya.

Namun, melansir infoTravel, pesona Gunung Pelangi sempat memudar karena berbagai permasalahan. Dari tahun 2020 hingga 2023, pendakian ke kawasan ini ditutup total. Berikut adalah sejumlah penyebab utama penutupan Gunung Pelangi:

Fenomena viral di media sosial memicu ledakan kunjungan wisatawan. Dampaknya, lahan alami di sekitar gunung berubah menjadi area parkir, jalan-jalan baru dibuka tanpa kajian lingkungan, dan tarif wisata ditekan agar menarik lebih banyak pengunjung. Sayangnya, kualitas pelayanan justru menurun drastis.

Diperkirakan lebih dari 1.000 orang mendatangi Gunung Pelangi setiap harinya. Kepadatan ini mengakibatkan antrean panjang hanya untuk berswafoto. Jalur pendakian, termasuk jalur kuno Inca, mengalami kerusakan serius dan erosi yang memburuk saat musim hujan tiba.

Banyak wisatawan nekat mendaki tanpa persiapan fisik, mental, atau perlengkapan yang memadai. Mengingat ketinggian Gunung Pelangi, risiko gangguan kesehatan seperti penyakit ketinggian (altitude sickness) sangat tinggi. Beberapa kasus bahkan membahayakan nyawa.

Beberapa peristiwa tragis turut menjadi alasan penutupan:

Pada 2019, dua kelompok masyarakat lokal yang mengelola kawasan Gunung Pelangi terlibat konflik berdarah yang menyebabkan satu korban jiwa. Perselisihan terjadi karena salah satu kelompok membangun jalur pendakian baru yang lebih singkat, memicu kekhawatiran kelompok lain akan penurunan pendapatan.

Meski pemerintah Peru telah turun tangan untuk mengatur ulang sistem pendakian dan menetapkan prosedur keselamatan, beberapa pelanggaran terus terjadi demi keuntungan ekonomi jangka pendek.

Mulai tahun 2024, Gunung Pelangi resmi dibuka kembali untuk umum. Namun, wisatawan diimbau memperhatikan hal-hal berikut sebelum mendaki:

1. Melakukan aklimatisasi setidaknya satu hari sebelum pendakian.
2. Memiliki kondisi fisik dan mental yang prima.
3. Melakukan pemanasan sesampainya di Cusco.
4. Memperbanyak konsumsi air putih dan menghindari alkohol.
5. Mempelajari teknik pernapasan yang baik di dataran tinggi.
6. Memilih waktu pendakian di luar jam dan hari sibuk.
7. Menggunakan jasa agen perjalanan dan pemandu yang profesional.
8. Mempunyai asuransi kesehatan yang berlaku.
9. Membawa perlengkapan mendaki berkualitas, termasuk pakaian, kacamata, skincare, serta obat-obatan pribadi.
10. Membayar tiket masuk: 30 Sol Peru (PEN) atau sekitar Rp138 ribu untuk turis asing, dan 20 PEN atau sekitar Rp92 ribu untuk warga lokal (kurs 1 PEN = Rp4.583).

Gunung Pelangi bukanlah destinasi untuk semua orang. Wisatawan diimbau untuk jujur terhadap kemampuan diri. Bila merasa tidak mampu secara fisik atau tidak memiliki perlengkapan yang layak, lebih baik memilih destinasi wisata lain di kawasan Cusco yang tak kalah memesona dan lebih ramah bagi pengunjung.

Artikel ini sudah tayang di infoTravel

Mengapa Gunung Pelangi Ditutup?

1. Ledakan Wisatawan dan Dampak Overtourism

2. Kapasitas Lingkungan Terlampaui

3. Risiko Kesehatan yang Tinggi

4. Korban Jiwa

5. Konflik Antar Kelompok Masyarakat

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mendaki Gunung Pelangi

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *