Persib Bandung tengah memperbaiki skuadnya untuk menatap kompetisi musim 2025/2026. Pemain baru pun banyak didatangkan.
Tujuannya jelas, Persib ingin menuai prestasi lagi. Bahkan bukan tak mungkin Persib menjadi juara kompetisi domestik untuk ketiga kali secara beruntun.
Tak hanya itu, Persib juga mengejar mimpi melangkah lebih jauh di kompetisi internasional, yaitu AFC Champions League Two (ACL 2) 2025/2026. Itu karena musim lalu, Persib tak mampu lolos dari fase grup.
Salah satu sektor yang dibenahi pelatih Bojan Hodak adalah sektor pertahanan. Total, ada lima pemain baru yang didatangkan dengan dua di antaranya merupakan pemain asing.
Mereka adalah Patricio Matricardi, Julio Cesar, dan terbaru Frans Putros. Sedangkan pemain lokal yang didatangkan adalah Alfeandra Dewangga dan Al Hamra Hehanussa.
Kehadiran mereka membuat komposisi bek Persib menjadi cukup gemuk. Total, Persib kini punya 10 bek, baik itu bek tengah maupun bek kanan dan kiri.
Selain kelima nama di atas, ada lima pemain lama yang juga berposisi bek. Mereka adalah Henhen Herdiana, Zalnando, Rezaldi Hehanussa, Kakang Rudianto, dan sang legenda hidup Achmad Jufriyanto.
Laman Transfermarkt mencatat, nilai pasar Patricio Matricardi jadi yang termahal di antara para bek Persib. Nilai pasarnya mencapai Rp6,95 miliar.
Sedangkan Alfeandra Dewangga jadi bek lokal Persib dengan nilai pasar paling mahal. Nilainya mencapai Rp4,78 miliar.
Nilai pasar sendiri merupakan harga perkiraan, bukan nilai kontrak pemain. Pada dasarnya, nilai kontrak pemain bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai pasar.
Jika ditotalkan, nilai pasar seluruh bek Persib yang berjumlah 10 orang sekitar Rp36,6 miliar. Jika dikonversikan ke dalam es kopi susu gula aren yang sedang digandrungi banyak orang saat ini, nominal sebanyak itu bisa untuk berapa gelas atau cup?
Pantauan infoJabar, di Kota Bandung, segelas es kopi susu gula aren di kedai kopi berkisar di angka Rp20 ribu. Jika dikonversikan dengan total nilai pasar bek Persib yang mencapai Rp36,6 miliar, jumlah itu setara dengan sekitar 1,8 juta gelas atau cup, lebih tepatnya 1.830.000 gelas atau cup.
Bahkan jika dikonversikan untuk membeli bajigur yang merupakan minuman tradisional khas Sunda, jumlahnya jauh lebih banyak. Rp36,6 miliar bisa untuk membeli sekitar 7,32 juta gelas bajigur yang harganya di Bandung rata-rata Rp5 ribu per gelas.
Masih belum cukup? Jika dibelikan jajanan khas Bandung, cilok alias aci dicolok, Rp36,6 miliar bisa untuk 73,2 juta butir cilok dengan asumsi satu cilok harganya rata-rata Rp500.