Merek kendaraan listrik asal Cina, BYD tengah membangun pabrik produksi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Keberadaan pabrik BYD disebut bakal menghadirkan lapangan kerja yang luas karena membutuhkan sekitar 18 ribu tenaga kerja.
Diketahui, pembangunan pabrik BYD dilakukan di area seluas 108 hektare si kawasan Fase 2 Subang Metropolitan. Rencananya, BYD akan memulai produksi mobil listrik di fasilitas pabrik di Subang pada awal tahun 2026.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuturkan, saat ini pembangunan pabrik BYD Subang sedang dalam tahap pembebasan tanah. Dedi bahkan berencana memanggil pihak perusahaan agar pembangunan bisa dipercepat.
Percepatan dilakukan lantaran pabrik BYD itu dapat menyerap 18 ribu tenaga kerja lokal. Dedi pun meminta kepastian agar tenaga kerja khususnya asal Subang dapat terserap secara maksimal.
“BYD sudah lagi progres berjalan Tinggal pembebasan tanah. Minggu depan mau kita undang para pihak agar cepat pembebasannya. Karena, katanya 18 ribu. Tapi nanti kita lihat karena angka 18 ribu itu, bener gak 18 ribu,” kata Dedi, Senin (21/4/2025).
Dedi menuturkan, ada kekhawatiran jika kabar serapan tenaga kerja yang mencapai belasan ribu itu tidak terealisasi. Sebab menurutnya, saat ini banyak pabrik yang mulai mengandalkan teknologi untuk membuat suatu produk.
Karena itu, Dedi menekankan BYD harus bisa memastikan berapa tenaga kerja yang dibutuhkan untuk fasilitas produksi di Subang tersebut. Dia punya mengharapkan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pabrik BYD itu berasal dari Subang.
“Karena teknologinya sudah robot, kalau mobil kan harus kita analisis dulu secara benar dan penyampainya 18 ribu. Zamannya AI kan pasti yang mengerjakan mesin-mesin produksi otomotif kan pasti pakai robot,” ungkapnya.
“Prioritas tenaga kerja terampil dari Subang,” tandasnya.