Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meresmikan program pengairan pertanian di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Senin (21/4/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program nasional mewujudkan swasembada pangan melalui perbaikan infrastruktur irigasi.
“Untuk pertanian sawah khususnya, hari ini di berbagai daerah ada sekitar 4 ribuan lebih hektare yang kita resmikan. Sukabumi sendiri sampai hari ini sudah 2.000 hektare lebih,” ujar Maruli.
Ia menargetkan pembangunan pengairan di 11 ribu lebih titik yang dapat mengairi hingga 500 ribu hektare sawah. Mudah-mudahan bisa terealisasi dan bisa kita kerjakan serempak. Harapannya tahun 2025 ini bisa terselesaikan,” katanya.
Menurut Maruli, Sukabumi menjadi salah satu daerah yang cukup menantang. “Yang paling susah Sukabumi kali, karena sawahnya besar. Dulu kami di Kostrad sering latihan di sini, dan sering dengar masyarakat bilang nggak bisa panen, cuma satu kali setahun,” ujarnya.
Gagasan pengairan, lanjutnya, justru datang dari aspirasi warga. “Kami coba usaha sendiri dulu, kita presentasikan ke pertanian, bahkan ke PU. Sekarang sudah ada kemungkinan cepat didukung. Presiden juga sudah beri arahan agar pengairan jadi prioritas,” tambahnya.
Sementara itu, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa peran TNI dalam program ini adalah sebagai pendamping dan fasilitator, bukan sebagai pengajar pertanian.
“Fungsi teritorial TNI ini penting. Ada yang bilang, tentara mana bisa nanam jagung? Tapi yang ngajarin itu tetap penyuluh pertanian. TNI itu mendampingi, menyemangati, memfasilitasi,” jelas Sudaryono.
Ia menyebut keterlibatan TNI dan kementerian pertanian adalah bagian dari pendekatan menyeluruh untuk mengatasi akar persoalan kejahatan, yakni kemiskinan.
“Antidot kejahatan adalah kesejahteraan. Kalau masyarakat sejahtera, insyaallah angka kejahatan juga turun. Ini soal pangan, soal perut. Yang tidak bisa ditunda itu lapar,” katanya.
Sudaryono juga memaparkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 12 triliun untuk perbaikan irigasi tahun ini. Anggaran tersebut berada di Kementerian PUPR dan ditargetkan bisa meng-cover hingga 2 juta hektare lahan pertanian di seluruh Indonesia.
“Titik-titik kritis akan kita perbaiki bersama TNI. Intinya rakyat ini butuh solusi cepat. Pemerintah, TNI, Polri, Pemda, ulama, semua harus kerja bareng. Tujuannya cuma satu pangan cukup, rakyat panen raya, negara kuat,” tutupnya.