Jenazah Juliana Marins dimakamkan di pemakaman Parque da Colina de Pendotiba, Niteroi, Brasil, Jumat (4/7) sore waktu setempat. Pemakaman pendaki asal Brasil yang meninggal di Gunung Rinjani itu dihadiri istri Presiden Lula Da Silva, yakni Rosangela ‘Janja’ Silva.
Seperti dikutip dari Globo, Menteri Kesetaraan Rasial Anielle Franco dan Wali Kota Niteroi Rodrigo Neves juga hadir di pemakaman Juliana Marins. Tampak keluarga dan kerabat Juliana Marins dalam seremoni pemakaman.
Juliana Marins meninggal dunia setelah jatuh ke kawah Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Juni lalu.
Beberapa saat sebelum pemakaman dilangsungkan, saudara perempuan Juliana Marins, Mariana Marins, mengunggah pesan menyentuh dalam akun media sosial sebagai penghormatan terakhir.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Dia (Juliana Marins) mengajarkan kami untuk terus mengejar mimpi,” kata Mariana Marins.
Ayah Juliana Marins, Manoel Marins, juga mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh warga Brasil yang memberikan perhatian khusus kepada sang anak.
“Kalian tidak tahu apa yang saya rasakan,” ujar Manoel Marins.
Sebelumnya, keluarga Juliana Marins membatalkan rencana kremasi dan memilih menguburkan jenazah.
Opsi tersebut dipilih sebagai antisipasi jika dibutuhkan proses autopsi kembali jenazah Juliana Marins. Pihak kepolisian Brasil melalui pengadilan sebelumnya telah melakukan autopsi ulang setelah Kepolisian RI melaksanakan autopsi saat jenazah di Indonesia.
“Kami sempat meminta ke hakim melalui Kantor Pengadilan Umum, untuk kremasi jenazah Juliana. Tapi hakim mengatakan jangan karena masih ada yang mencurigakan soal kematiannya,” tutur Manoel Marins sebelum Juliana Marins dimakamkan kepada Globo.
“Mungkin saya tak tahu apakah itu tepat. Jadi kami memilih menguburkannya jika sewaktu-waktu ada proses autopsi lanjutan apabila diperlukan ke depannya,” kata Manoel.
Artikel ini telah tayang di
