KPA Jabar Ungkap Remaja Mulai Seksual Dini Saat Orang Tua Tak di Rumah baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Angka Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Jawa Barat kembali menunjukkan peningkatan. Hingga tahun 2024, tercatat sebanyak 10.405 ODHA di provinsi ini, dengan jumlah yang mengkhawatirkan berasal dari kelompok anak dan remaja.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, sebanyak 107 ODHA berasal dari kelompok usia 5-14 tahun, 645 orang di rentang 15-19 tahun, dan 2.164 orang di usia 20-24 tahun. Ini menandakan lebih dari 2.900 anak dan remaja menjadi bagian dari statistik HIV di Jawa Barat.

“Kalau ngelihat data tadi, artinya usia di bawah 18 tahun, kalau 18 tahun itu masih anak ya. Anak itu kita di Jawa Barat sampai 2024 itu hampir 800 orang, anak yang dengan HIV,” ungkap Landry Kusmono, Pengelola Program KPA Provinsi Jawa Barat.

Landry menyebutkan, tren kenaikan kasus HIV paling signifikan terjadi pada kelompok remaja usia 15 sampai 18 tahun, terutama di wilayah Priangan Timur.

“Karena beberapa juga ditemukan kasus pada anak itu di wilayah-wilayah Priangan Timur cukup banyak. Di kalangan anak SMA juga,” ungkapnya.

Perubahan pola penyebaran HIV juga menjadi perhatian serius. Jika sebelumnya faktor penggunaan narkoba suntik menjadi penyebab utama, kini hubungan seksual bebas menjadi tren yang paling dominan.

“Saat ini yang ngetren ya hubungan seksual. Karena narkoba, terutama narkoba suntik, obatnya sekarang sudah jadi jarang, susah, harganya mahal. Yang paling gampang ya hubungan seksual. Karena aksesnya juga gampang. Mereka dapat informasi dari internet dan semua macam itu yang mempengaruhi mereka,” jelas Landry.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Penelitian yang dilakukan KPA Jawa Barat pada 2022 terhadap siswa SMA mengungkapkan fakta mencengangkan. Dari survei itu diketahui bahwa dari responden, ditemukan rata-rata siswa melakukan hubungan seksual pertama kali di usia 13-14 tahun.

“Pertanyaan pertama itu kapan pertama kali melakukan hubungan seksual? Itu rata-rata menjawab di angka 13-14 tahun. Kemudian pertanyaan kedua, hubungan seksual itu dilakukan di mana? Kebanyakan dilakukan di rumah, ketika orang tuanya enggak ada mungkin ya,” tutur Landry.

Lebih lanjut, ditemukan pula fakta bahwa sebagian remaja melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan dalam satu waktu.

“Di catatan kita itu ada yang sekali melakukan hubungan seks dengan dua atau tiga orang,” bebernya.

Yang mengejutkan, lonjakan kasus HIV pada anak dan remaja ini tidak hanya ditemukan di kawasan urban, tapi juga di daerah yang relatif kecil dan terpencil.

“Beberapa daerah kita temui itu daerah kecil loh, bukan daerah kota. Daerah-daerah terpencil itu kasusnya ada juga,” ujar Landry.

Kondisi ini memperkuat kekhawatiran bahwa pergaulan bebas di kalangan anak dan remaja telah meluas tanpa batas. “Kalau kita lihat era sekarang zamannya ya bebas gitu, bebas banget,” tutup Landry.

Hubungan Seks Pertama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *