Saat ‘Sang Raja’ Menyusup dan Bikin Siti Ketakutan | Info Giok4D

Posted on

Warga Dusun Ciparay, Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis diresahkan dengan teror king kobra. ‘Si Raja’ ular itu masuk ke rumah hingga menyelinap ke dalam kamar.

Kediaman Siti Lismawati (47) termasuk yang diteror oleh hewan melata tersebut. King kobra kata Siti, masuk melalui pintu belakang rumahnya. Siti yang sedang beraktivitas melihat langsung ular berwarna hitam itu.

Saat masuk ke rumah, ular itu menurut Siti dikejar oleh seekor kucing. Karenanya, ular kemudian bersembunyi ke dalam kamar dan naik di atas lemari pakaian. Siti yang ketakutan meminta bantuan aparat desa dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Upaya evakuasi sempat terkendala karena ular bersembunyi di atas lemari. Setelah satu jam, petugas berhasil mengevakuasi king kobra tersebut.

“Petugas langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi ular tersebut. Ular berada di atas lemari dalam kamar, evakuasi cukup memakan waktu sekitar 1 jam,” ujar Kepala Bidang Damkar Dinas Satpol PP Ciamis Fery Rochwandi, Rabu (2/7/2025).

Menurut Fery, ular bernama latin Ophiophagus hannah itu memiliki panjang sekitar 2 meter. Setelah dievakuasi, petugas membawa ular itu ke kantor untuk kemudian dilepasliarkan di habitat aslinya.

“Jadi ular itu ketahuan masuk dari pintu belakang rumah, kemudian dikejar oleh kucing pemilik rumah hingga lari ke kamar dan naik ke lemari,” katanya.

Bagi petugas damkar, mengevakuasi king kobra memang terlihat hal yang biasa. Namun di balik itu, petugas dihadapkan pada resiko tinggi karena bisa ular king kobra yang dikenal mematikan.

Pengakuan Nanang Nurdin, salah seorang petugas Damkar Ciamis yang berulang kali telah mengevakuasi king kobra di rumah warga, mereka bisa kapan saja terkena gigitan ular jika tak hati-hati dalam melakukan tindakan.

“Mengevakuasi ular sanca atau king kobra sama-sama ada risikonya. Tapi yang paling berisiko king kobra karena apabila tidak hati-hati bisa terkena semburan bisa yang dapat berakibat fatal,” ujar Nanang.

Karenanya, dalam setiap aksinya, petugas selalu menggunakan alat pelindung diri lengkap. Namun yang terpenting selain peralatan lengkap kata Nanang, adalah kewaspadaan tinggi setiap kali mengevakuasi ular terutama yang memiliki bisa mematikan.

“Untuk perlengkapan memang ada dari kantor, tapi untuk kacamata pelindung memang anggota beli sendiri. Semoga ke depan bisa lebih dilengkapi lagi supaya lebih aman lagi dalam membantu masyarakat mengevakuasi hewan seperti king kobra,” tuturnya.

“Risikonya itu bisa kena semburan, king kobra itu bisa loncat sampai 1 meter, semburannya bisa juga bisa 1 meter. Untuk menangkap king kobra perlu ketenangan dan feeling yang bagus untuk menjaga agar ular tidak agresif. Ketika kepalanya sudah diamankan akan semakin mudah mengevakuasinya. Ada teknik tersendiri tidak asal menangkap supaya kita selamat, ularnya juga selamat,” lanjutnya.

Berisiko Tinggi

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *