Harapan Baru di Jalan Lingkar Utara Tasikmalaya

Posted on

Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya membawa dampak positif. Jalan penghubung Kecamatan Cibeureum-Kecamatan Cipedes ini telah memantik munculnya simpul-simpul ekonomi baru.

Aktivitas jual beli tumbuh subur. Meski dalam skala ultra mikro, namun simpul ekonomi baru itu sedikit banyak telah memberi manfaat bagi masyarakat. Kegiatan ekonomi berupa pedagang kuliner itu tumbuh di sekitar Jembatan Ciloseh. Setiap sore hari, terutama di akhir pekan, pinggiran jalan ini ramai oleh pedagang makanan bersama warga yang menikmati suasana senja.

Kawasan itu memang cukup menarik karena panorama lanskap persawahan dan gunung yang terlihat jelas jika cuaca cerah. Belum lagi bangunan jembatan yang dilengkapi dengan monumen kujang.

Kawasan JB Cibeureum, demikian sebutan anak-anak muda Tasik untuk kawasan ini. JB merupakan singkatan dari jalan baru. Selain sore hari, suasana yang lebih ramai terjadi setiap Minggu pagi. Satu lajur jalan di jembatan berubah menjadi pasar kaget. Puluhan pedagang berlomba mengais rejeki. Beragam produk ditawarkan, mulai dari menu sarapan, sayuran, pakaian hingga wahana bermain anak-anak.

Masyarakat yang datang, beragam. Ada yang serius olahraga lari atau bersepeda. Ada pula yang sekedar jogging tipis-tipis, lalu melipir cari sarapan bubur ayam, lengko ayam atau gorengan. Kaum ibu tak mau ketinggalan, mereka belanja aneka sayur dan kebutuhan sandang.

“Alhamdulillah selalu ramai pengunjung, walau pun kalau pedagang sandal seperti saya, kalau habis Lebaran agak sepi,” kata Emus Muslim (60) pedagang sandal dan pakaian, Minggu (20/4/2025).

Dia mengaku bersyukur bisa berjualan di pasar kojengkang alias pasar kaget ini. Emus berharap jika nanti jalan ini mulai ramai, pasar kaget setiap Minggu pagi tidak digusur. “Kalau Minggu pagi kan lalu lintas tidak terlalu ramai, terus ini jalan kan ada 2 lajur, jadi rasanya tidak akan mengganggu,” kata Emus.

Dosen Ekonomi Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Dudu Risana mengatakan kemunculan simpul ekonomi baru merupakan buah dari pembangunan jalan yang dilakukan pemerintah.

“Pembangunan proyek jalan Inpres itu sudah membawa dampak positif. Wilayah yang sebelumnya terhambat masalah aksesibilitas kini jadi terbuka. Konektivitas antar wilayah di Kota Tasikmalaya tercipta. Aktivitas ekonomi baru muncul, ini sesuatu yang positif,” kata Dudu.

Dia menambahkan simpul ekonomi baru yang muncul secara organik, atau muncul secara alamiah biasanya bisa bertahan lama dan memiliki potensi besar. Tapi potensi ini menurut Dudu harus dikelola dengan baik, sehingga semua kepentingan bisa berjalan berdampingan tanpa saling mengganggu.

“Fungsi jalannya tak terganggu, ekonomi masyarakat tumbuh, kemudian keindahan dan kebersihan kawasannya terjaga. Nah untuk menjaga harmonisasi ini, pemerintah harus mampu mengorkestrasi. Harus mulai dari sekarang, jangan sampai terlambat, jangan menunggu masalah muncul,” kata Dudu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *