Respons Dedi Mulyadi Terkait Bonus dari ASN yang Ditolak Persib

Posted on

Bonus bagi pemain Persib yang berasal dari penggalangan dana Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat ditolak Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar.

Seperti diketahui, sebelumnya bonus yang akan diberikan sekitar Rp1 miliar. Namun setelah melakukan penggalangan dana, uang yang terkumpul hanya Rp356 juta.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut berkomentar, terkait pengembalian bonus yang berasal dari ASN Pemprov Jabar itu.

“Kan saya sudah saya sampaikan, waktu awal kalimat Rp1 miliar itu sifatnya sukarela, tidak boleh dipaksakan, tercapainya berapa itulah yang harus diberikan,” kata Dedi Mulyadi atau karib disapa KDM usai menghadiri HUT Bhayangkara di Mapolda Jabar, Selasa (1/7/2025).

Dedi mengaku, tak mau gegabah dalam proses pengumpulan bonus itu. Dia memastikan prosesnya aman karena sudah dikonsultasikan.

“Kemudian ketika misalnya hari ini keberatan terhadap angka tersebut dan memiliki ketakutan takut sumbernya tidak halal, waktu itu ketika mengumpulkan bonus itu dikonsultasikan dulu dengan aparat hukum melanggar atau tidak,” ungkapnya.

Setelah uang bonus itu dikembalikan oleh pihak Persib, Dedi menyerahkan permasalahan ini diselesaikan Sekda dan meminta tanggapan kepada para ASN, akan dikemanakan uang bonus itu.

“Sekarang terserah Pak Sekda saja, terserah para pemberi sumbangan ketika uang dikembalikan dan mau dikemanakan itu terserah pemberi sumbangan, terserah mereka,” jelasnya.

Sebelumnya, Komisaris PT PBB Umuh Muchtar menegaskan, dana tersebut belum diterima sepenuhnya sebagaimana yang dijanjikan. Menurutnya, publik terlanjur percaya bahwa seluruh dana senilai Rp1 miliar telah diberikan, padahal kenyataannya tidak demikian.

“Saya pertegas ya, dari ASN belum diterima, kalau yang Rp 1 miliar dari KDM (Dedi Mulyadi) itu kan pribadi dari gubernur, tidak ada masalah kalau itu,” kata Umuh saat diwawancarai di Stadion GBLA, Senin (30/6).

Namun berbeda dengan dana yang digalang dari ASN, Umuh mengaku justru mencurigai adanya ketidaksesuaian jumlah yang diterima.

“Tapi yang ini yang jadi ramai, masyarakat tahu bobotoh tahu itu yang Rp 1 miliar untuk pemain yang menggebu-gebu itu Sekda yang bicara, saudara Herman Sekda Jawa Barat. Itu saya belum menerima,” katanya.

Umuh menuturkan, dirinya enggan menerima dana yang tidak sesuai komitmen. Ia bahkan mempertanyakan kemungkinan bahwa dana dari ASN sebenarnya sudah mencapai Rp 1 miliar, tapi hanya sebagian yang diserahkan.

“Saya curiga jangan-jangan dari ASN sudah Rp 1 miliar, terus diberikan Rp 350 juta, itu yang kecurigaan saya. Jadi saya tidak mau terima, jadi dikembalikan dulu,” tuturnya.

Umuh juga menyebut dirinya telah menyuruh staf mengembalikan dana yang diserahkan, demi menghindari kesan bahwa pihaknya sudah menerima penuh. Menurutnya, hal ini perlu dijelaskan agar bobotoh tidak salah paham.

“Kemarin yang Rp 350 juta staf saya di Persib suruh dikembalikan. Jangan jadi penudingan bahwa sudah diterima, ini Umuh Muchtar tidak akan ngambil sepeser pun, saya lebih dari situ mengeluarkan uang pribadi buat pemain,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *