Polda Jabar mengungkap keberadaan perjudian kasino di Kota Bandung. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengaku kecolongan dengan kejadian ini.
Ketua DPRD Bandung Asep Mulyadi mengaku prihatin dengan kejadian ini. Dia berharap, kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Ya kalau itu kan saya sudah dengar pemerintah kota katanya kecolongan, artinya ini harus jadi pelajaran ke depan, antisipasi seperti itu, ya walaupun sekarang sudah terjadi maka aparat penegak hukum harus ambil alih, harus menindaklanjuti terkait dengan kasus judi. Dan, saya sih apresiasilah kepada aparat penegak hukum yang ini langsung bergerak, artinya belum terlalu jauh sehingga sudah ketahuan dan aparat sudah bergerak, saya apresiasi atas penindakan yang dilakukan polisi,” kata Asep kepada infoJabar, Rabu (25/6/2025).
Asep juga berpesan kepada Satpol PP Kota Bandung untuk terus melakukan pemantauan terhadap potensi-potensi gangguan dan penyakit masyarakat di Kota Bandung.
“Saya menaruh harapan besar ya kepada Satpol PP, khususnya kepada Kasatpol PP baru, Pak Bambang dan sekarang juga kalau tidak salah ada rapat koordinasi ya terkait dengan rencana kerja penindakan yustisial di Kota Bandung, mudah-mudahan ini jadi bagian untuk Bandung lebih kondusif di masa yang akan datang, tidak ada hal-hal yang memang melanggar perda, kan Satpol PP di antaranya tugasnya itu adalah menegakkan perda,” jelasnya.
Asep tak ingin kejadian itu terulang dan Satpol PP bisa menertibkan penyakit masyarakat yang kerap terjadi di Kota Bandung.
“Kita harapkan dan menaruh optimis kepada Kasat Pol PP yang baru, mudah-mudahan bisa lebih sempurna ya, lebih memperbaiki juga beberapa hal penegakan hukum, dan kita sih ingin penegakan hukum tetap harus mendapatkan prinsip keadilan, persuasif terutama ya, humanis juga,” tuturnya.
Asep menyayangkan kejadian itu. Namun, Asep berharap kasus keberadaan kasino itu menjadi pelajaran bagi Kota Bandung untuk lebih baik lagi.
“Sangat disayangkan sekali ya, Kota Bandung yang kita inginkan, menjaga Bandung utama, unggul, terbuka, kemudian juga amanah, agamis, masa sih ada hal-hal yang seperti itu di Kota Bandung, jangan lah, nggak pas lah untuk di Kota Bandung, nggak pas banget,” pungkasnya.