800 Ribu Hektare Hutan di Jabar Rusak!

Posted on

Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyebutkan sebanyak 800 ribu hektare lebih mengalami kritis atau rusak. Angka tersebut merupakan data dari total 3 juta lahan yang tersebar di Jabar.

“Di Jawa Barat ini ada kerusakan hutan 800 ribuan hektare. Jadi memang ini PR besar kita ya, PR bersama di tengah jumlah penduduk Jawa Barat terbesar se-provinsi Indonesia dari sisi populasi,” ungkap Kepala Dinas Kehutanan Jabar Dodit Ardian Pancapana di Sumedang, Selasa (16/12/2025).

Dodit mengatakan, untuk kerusakan lahan ini tersebar di Jabar seperti di daerah Cianjur, Sukabumi, Kota Bandung, Garut, Sumedang, hingga daerah Puncak Bogor.

“Diantaranya Cianjur, Sukabumi, terus kalau yang perkotaan mungkin di Bandung ya terus yang sering banyak dilewati orang termasuk puncak, Garut dan Sumedang,” katanya.

Menurut Dodit, faktor akan kerusakan lahan di Jabar salah satunya diakibatkan dengan semakin banyaknya aktivitas manusia yang membuat lahan terpaksa beralihfungsi, serta adanya galian pertambangan yang membuat lahan menjadi rusak.

“Dari aktivitas manusia ya, jadi semakin banyak manusia kan akhirnya mulai menggeser ya. Kalau dulu kan dari hutan ke bawahnya kebun, terus ke bawahnya pertanian, terus perkotaan. Kalau sekarang mah kan nggak ngegerus gitu. Ini makannya mau diperbaiki sama Pak Gubernur Jabar,” ucapnya.

Melihat akan kondisi seperti itu, Dodit pun mengajak kepada seluruh element masyarakat untuk memulihkan kembali lahan dengan melakukan upaya seperti penghijauan kembali.

“Di musim hujan ini yah saya sangat-sangat berharap Desember sampai dengan Februari ini waktu untuk menanam yang paling bagus. Jadi kalau bisa cari bibit bareng-bareng kita tanam,” kata dia.

Sementara itu, untuk melakukan upaya menghijaukan kembali terhadap lahan, petugas kepolisian dari Polres Sumedang pun melakukan penanaman pohon di eks lokasi bekas tambang yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang.

Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika menyampaikan bibit yang ditanam pada kesempatan kali ini merupakan tanaman berupa buah-buahan. Pihaknya memilih menanam bibit buah-buahan dengan berharap akan memberikan banyak manfaat terhadap masyarakat.

“Alhamdulillah berhasil melaksanakan penanaman pohon buah di lokasi bekas tambang yang mana lokasi tersebut ditinggalkan oleh masyarakat. Kita akan tanami dengan harapan tanaman buah yang kita tanam akan memberikan manfaat berupa buah-buahan yang akan dipanen masyarakat, kami berharap bahwa kegiatan ini bisa memberikan efek jangka panjang buat masyarakat,” kata Sandityo.

Sandityo mengatakan, pihaknya menargetkan sebanyak 60 hektare lebih dengan total 35 ribu bibit pohon tertanam tepat di eks lahan dari galian. Ia juga meminta kepada masyarakat sekitar agar ikut membantu merawat dari tanaman.

“Kami meminta bisa dirawat dengan baik sampai berbuah. Sehingga 35 ribu yang kita tanam semuanya tidak menjadi sia-sia. Target kami 60 hektare lebih dengan 35 ribu bibit pohon. Untuk lokasinya ada di Cimalaka, Cisitu, Jatinunggal, Tomo, Paseh, Ujungjaya, dan Surian,” ungkap Sandityo.

Lahan Eks Galian Direklamasi