70 ASN Cimahi Retret di Lembang: Gembleng Fisik dan Mental

Posted on

Sebanyak 70 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kantor Pemerintahan Kota Cimahi menjalani retret di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Retret yang diikuti ASN eselon III A dan eselon II setingkat sekretaris dinas, kepala badan, serta kepala dinas itu dilaksanakan sejak Jumat (18/4/2025) sampai Minggu (20/4/2025).

“Hari ini saya membuka pelaksanaan retret buat ASN Kota Cimahi. Ada 70 orang yang ikut. Tapi ada 1 yang tidak ikut karena menikahkan anaknya, besok menyusul,” kata Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat ditemui di Lembang, Jumat (18/4)2025).

Ada sejumlah agenda yang bakal dijalani peserta retret. Mulai dari pembekalan materi oleh Rektor IPDN, dari Lemhanas, serta Kemendagri. Kemudian pembinaan fisik seperti baris berbaris dan trekking.

“Kemudian nanti malam, akan ada kegiatan caraka malam atau jurit malam. Itu untuk menyatukan persepsi antara ASN di Pemkot Cimahi. Supaya semua satu tujuan, tegak lurus, dan loyal,” kata Ngatiyana.

Ngatiyana mengatakan tujuan akhir yang ingin dicapai dari retret itu yakni ASN bisa menyamakan persepsi untuk melayani masyarakat setelah sempat muncul isu terpecah belah gegara beda pilihan saat Pilkada Serentak 2024.

“Supaya tidak ada lagi yang terbelah-belah, rukun, yang sebelumnya salah jalan (saat Pilkada 2024), kembali ke jalur yang benar. Ini yang pertama dilakukan pemda di Jabar, semoga bisa diikuti daerah lainnya,” ujar Ngatiyana.

Sementara itu, Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Cimahi, Mochamad Ronny yang menjadi salah satu peserta retret mengatakan sudah mempersiapkan segalanya untuk kegiatan hari ini.

“Sebetulnya kan sudah diinformasikan 2 pekan sebelumnya, persiapan sudah matang. Seperti fisik dan mental, apalagi di Lembang juga sekarang lagi hujan dan dingin,” kata Ronny.

Ia mengatakan, pembinaan fisik yang dilaksanakan oleh personel TNI dari Rindam III Siliwangi akan disesuaikan dengan kondisi fisik dari para peserta retret.

“Karena peserta retret ini usianya sudah kepala 5 (50 tahunan), jadi pembinaan fisiknya disesuaikan. Tidak mungkin memaksakan, malah membuat bahaya buat kesehatan nantinya,” kata Ronny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *