Daun salam lekat dengan kehidupan manusia di nusantara. Daunnya yang menghasilkan wangi ketika diekstraksi, banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Nasi liwet di Sunda misalnya, tidak bisa dilepaskan dari daun salam ketika proses memasaknya. Tanpa adanya daun salam, nasi liwet itu boleh dinilai kurang lengkap dalam soal wanginya.
Selain di dalam masakan, orang Sunda juga mengenal salam dalam perkakas. Bentuk bilah golok masyarakat ini ada yang dinamai ‘mucuk salam’, yaitu runcing di depan seperti ujung daun salam.
Secara ilmiah, daun ini sering disebut Eugenia polyantha, namun ada juga yang menyebutnya Syzygium polyanthum. Daun ini kaya manfaat, selain sebagai bumbu masakan, juga sering digunakan sebagai obat tradisional.
Anda mengalami sakit kepala ringan atau tengah stres? Air rebusan daun salam bisa menjadi solusinya. Kandungannya membuat tubuh lebih rileks. Namun, bagaimana penjelasan ilmiahnya? Simak yuk!
Dikutip dari jurnal berjudul Pemanfaatan Daun Salam (Eugenia polyantha) Sebagai Obat Herbal dan Rempah Penyedap Makanan yang ditulis Kun Harismah dan Chusniatun, diunggah pada laman resmi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dikatakan tanaman salam sudah sejak lama sering digunakan sebagai obat alternatif.
Lagi pula, tanaman salam ini mudah didapatkan dan ditemui oleh masyarakat. Sehingga, jika ada edukasi tentang manfaat daun salam, menurut jurnal tersebut, sifatnya akan mudah karena masyarakat telah banyak yang mengenal jenis daunnya.
Manfaat daun secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Pohon salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, gatal gatal, dan kencing manis (KloppenburgVersteegh, 1983).” tulis jurnal itu.
Menurut sejumlah studi, daun salam mengandung senyawa aktif seperti eugenol, flavonoid, dan polifenol yang berperan sebagai antiradang dan antinyeri. Efek ini diyakini dapat membantu mengurangi intensitas sakit kepala ringan hingga sedang.
Eugenol sendiri memiliki aktivitas analgesik yang dapat menurunkan persepsi nyeri. Pernah diujikan pada model hewan, potensi daun salam dalam membantu meredakan keluhan nyeri termasuk sakit kepala.
Air rebusan daun salam atau seduhan hangatnya kerap digunakan sebagai cara sederhana untuk mendapatkan efek relaksasi. Aromanya yang khas juga disebut mampu menenangkan tubuh, sehingga membantu mengurangi sakit kepala yang dipicu stres.
Selain potensi untuk meredakan sakit kepala, daun salam juga banyak diteliti terkait kemampuan menurunkan kadar gula darah. Studi menyebutkan bahwa konsumsi ekstrak daun salam dapat meningkatkan sensitivitas insulin serta menurunkan glukosa darah puasa pada kelompok sampel terbatas.
Skripsi berjudul Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Sidangkal Kota Padangsidempuan oleh Nadia Paramita di Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan (2022) menjelaskan, rebusan daun salam punya dampak efektif turunkan gula darah.
“Itu termasuk bahwa ada pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar gula darah. Disarankan untuk menurunkan kadar gula darah menggunakan pengobatan non farmakologi dari daun salam, selain itu juga mudah ditemukan, harga relatif dan dapat diperoleh sendiri di rumah.” tulis studi tersebut.
Antioksidan flavonoid pada daun salam berperan melindungi tubuh dari oksidasi LDL (Lipoprotein Densitas Rendah) atau kolesterol jahat. Beberapa laporan ilmiah menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada sampel yang rutin mengonsumsi ekstrak daun salam.
Efek tersebut diduga muncul dari kombinasi polifenol dan eugenol yang bekerja menekan inflamasi sekaligus memperbaiki proses metabolisme lipid.
Kandungan polifenol dan tanin di dalam daun salam berkontribusi mengurangi stres oksidatif, salah satu faktor yang dapat melemahkan sistem imun.
Daun salam berguna untuk meredakan gangguan pencernaan ringan. Eugenol di dalamnya mampu membuat relaks otot saluran cerna, sementara tanin membantu mengurangi penumpukan gas. Kombinasi keduanya membuat daun salam kerap digunakan sebagai ramuan tradisional untuk mengatasi kembung dan ketidaknyamanan perut.
Sering kembung atau perut terasa tidak nyaman setelah makan? Air rebusan daun salam bisa membantu. Senyawa eugenol dan tanin membantu membuat rileks otot saluran cerna, mengurangi gas berlebih, dan memperbaiki metabolisme lemak.
Aroma daun salam memiliki efek menenangkan. Kahwa komponen volatil daun salam mampu menurunkan aktivitas saraf simpatis, membuat tubuh lebih rileks. Efek ini secara tidak langsung juga mendukung penurunan sakit kepala yang dipicu stres.
Kandungan Daun Salam
7 Manfaat Daun Salam
1. Meringankan Sakit Kepala
2. Menurunkan Gula Darah
3. Bantu Penurunan Kolesterol
4. Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh
5. Baik untuk Pencernaan
6. Mengurangi Kembung
7. Membantu Mengatasi Stres Ringan
Cara Mengonsumsi Daun Salam
1. Rebusan Daun Salam
2. Seduhan Tanpa Rebus
3. Daun Salam dan Jahe


Menurut sejumlah studi, daun salam mengandung senyawa aktif seperti eugenol, flavonoid, dan polifenol yang berperan sebagai antiradang dan antinyeri. Efek ini diyakini dapat membantu mengurangi intensitas sakit kepala ringan hingga sedang.
Eugenol sendiri memiliki aktivitas analgesik yang dapat menurunkan persepsi nyeri. Pernah diujikan pada model hewan, potensi daun salam dalam membantu meredakan keluhan nyeri termasuk sakit kepala.
Air rebusan daun salam atau seduhan hangatnya kerap digunakan sebagai cara sederhana untuk mendapatkan efek relaksasi. Aromanya yang khas juga disebut mampu menenangkan tubuh, sehingga membantu mengurangi sakit kepala yang dipicu stres.
Selain potensi untuk meredakan sakit kepala, daun salam juga banyak diteliti terkait kemampuan menurunkan kadar gula darah. Studi menyebutkan bahwa konsumsi ekstrak daun salam dapat meningkatkan sensitivitas insulin serta menurunkan glukosa darah puasa pada kelompok sampel terbatas.
Skripsi berjudul Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Sidangkal Kota Padangsidempuan oleh Nadia Paramita di Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan (2022) menjelaskan, rebusan daun salam punya dampak efektif turunkan gula darah.
“Itu termasuk bahwa ada pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar gula darah. Disarankan untuk menurunkan kadar gula darah menggunakan pengobatan non farmakologi dari daun salam, selain itu juga mudah ditemukan, harga relatif dan dapat diperoleh sendiri di rumah.” tulis studi tersebut.
Antioksidan flavonoid pada daun salam berperan melindungi tubuh dari oksidasi LDL (Lipoprotein Densitas Rendah) atau kolesterol jahat. Beberapa laporan ilmiah menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada sampel yang rutin mengonsumsi ekstrak daun salam.
Efek tersebut diduga muncul dari kombinasi polifenol dan eugenol yang bekerja menekan inflamasi sekaligus memperbaiki proses metabolisme lipid.
Kandungan polifenol dan tanin di dalam daun salam berkontribusi mengurangi stres oksidatif, salah satu faktor yang dapat melemahkan sistem imun.
Daun salam berguna untuk meredakan gangguan pencernaan ringan. Eugenol di dalamnya mampu membuat relaks otot saluran cerna, sementara tanin membantu mengurangi penumpukan gas. Kombinasi keduanya membuat daun salam kerap digunakan sebagai ramuan tradisional untuk mengatasi kembung dan ketidaknyamanan perut.
Sering kembung atau perut terasa tidak nyaman setelah makan? Air rebusan daun salam bisa membantu. Senyawa eugenol dan tanin membantu membuat rileks otot saluran cerna, mengurangi gas berlebih, dan memperbaiki metabolisme lemak.
Aroma daun salam memiliki efek menenangkan. Kahwa komponen volatil daun salam mampu menurunkan aktivitas saraf simpatis, membuat tubuh lebih rileks. Efek ini secara tidak langsung juga mendukung penurunan sakit kepala yang dipicu stres.
7 Manfaat Daun Salam
1. Meringankan Sakit Kepala
2. Menurunkan Gula Darah
3. Bantu Penurunan Kolesterol
4. Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh
5. Baik untuk Pencernaan
6. Mengurangi Kembung
7. Membantu Mengatasi Stres Ringan

Cara Mengonsumsi Daun Salam
1. Rebusan Daun Salam
2. Seduhan Tanpa Rebus
3. Daun Salam dan Jahe







