7 Kuliner Legendaris di Bandung yang Jarang Diketahui Wisatawan

Posted on

Bandung selalu menjadi destinasi favorit untuk berwisata kuliner. Selain makanan kekinian yang sering viral, kota ini juga menyimpan banyak tempat makan legendaris yang keberadaannya belum banyak diketahui oleh wisatawan. Bagi pencinta kuliner yang ingin merasakan makanan khas dengan cita rasa otentik, sejumlah warung dan tempat makan ini patut masuk dalam daftar kunjungan.

Berikut ini adalah tujuh kuliner legendaris di Bandung yang meski usianya sudah puluhan tahun, masih eksis dan menjadi favorit warga lokal yang dikutip infoJabar dari infoFood.

Sejak 2010, Mang Sule menjajakan es campur dari gerobak sederhana. Kini, gerobaknya menetap di Jalan Cipaera No.3, Malabar, dan populer di kalangan pesepeda Bandung. Sajian es campurnya terkenal akan isian lengkap seperti alpukat, pacar cina, dan jelly, disiram es serut dan susu kental manis. Harganya terjangkau, di bawah Rp 15 ribu. Tak hanya itu, tersedia juga es jeruk dan air kelapa sebagai menu penyegar lainnya.

Berlokasi di Jalan Jend. Sudirman No.542, Andir, Mie Kocok H. Amsar sudah hadir sejak era 1950-an. Kuah kaldu gurih dan tekstur mie yang kenyal menjadi daya tarik utama. Mie kocok ini bisa dinikmati bersama bakso seharga Rp 45 ribu, atau Rp 40 ribu tanpa bakso. Ada juga menu lain seperti sop kaki sapi dan mie baso. Bagi yang tidak ingin terlalu kenyang, tersedia juga porsi setengah.

Meskipun gudeg identik dengan Yogyakarta, di Bandung pun ada versi legendarisnya. Gudeg Capitol yang berdiri sejak 1974 terletak di Jalan Jend. Sudirman No.94, Andir. Awalnya berada di depan bioskop Capitol yang kini sudah tidak beroperasi. Menu andalannya meliputi nasi gudeg dengan lauk telur, ayam kampung, hingga ati ampela. Harga seporsinya dimulai dari Rp 32 ribu.

Sejak 1996, Ayam Olie di Jalan Kesatriaan No.8, Arjuna, sudah menyajikan ayam kampung bakar dan goreng dengan ciri khas warna hitam pekat dari bumbu kecap. Nama “Olie” merujuk pada tampilan ayam bakarnya yang menyerupai oli. Menu favorit lainnya adalah gorengan cimplung, sambal dadak, dan jukut goreng khas Bandung. Untuk satu porsi ayam, dibanderol sekitar Rp 42.500.

Terletak di Jalan Sumber Sari No.23, Babakan, gerobak sederhana ini buka setiap hari kecuali Jumat mulai pukul 08.30 hingga 15.00. Menu yang tersedia antara lain lotek matang, rujak uleg, rujak bancee, dan rujak cuka. Isian rujaknya terdiri dari buah-buahan seperti mangga, bengkuang, dan nanas, sementara loteknya dilengkapi sayur rebus seperti kangkung dan kol. Bisa juga dipesan lewat aplikasi ojek online dengan harga mulai Rp 27.500.

Beroperasi sejak 1980, Es Puter Harian Banga yang berlokasi di Jalan Hariangbanga No.17, Tamansari, menawarkan es puter legendaris dengan berbagai rasa klasik hingga modern. Varian favorit meliputi nangka, mangga, rum raisin, espresso, dan coffee praline. Suasananya homey dan cocok untuk bersantai. Selain es puter, tersedia juga hotdog sebagai camilan pendamping.

Warung makan rumahan ini terletak di Jalan Buah Batu No.78 dan hanya buka Senin hingga Jumat pukul 11.00-18.00. Menu yang disediakan mencakup ayam goreng, rendang, patin kuning, oseng lidah, serta oseng ungkeb. Suasana tempat makan yang nyaman dan bersih jadi nilai tambah. Bagi yang tak sempat mampir, tersedia layanan pesan antar lewat ojek online.

Itu dia 7 rekomendasi kuliner legendaris yang mungkin bisa jadi pilihan saat kamu menjelajah Bandung. Selamat mencoba!

Artikel ini sebelumnya telah tayang di infofood dengan judul “7 Rekomendasi Makanan Legendaris di Bandung yang Belum Banyak Orang Tahu”. Baca versi aslinya

1. Es Campur Ezhar (Mang Sule)

2. Mie Kocok H. Amsar

3. Gudeg Capitol

4. Ayam Olie

5. Rujak & Lotek Sumber Sari

6. Es Puter Harian Banga

7. Warung HW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *