Pencarian tiga warga yang tertimbun longsor di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, memasuki babak baru. Meski operasi resmi dari Tim SAR Gabungan telah berakhir setelah berlangsung selama tujuh hari, upaya menemukan korban belum benar-benar dihentikan. Permintaan keluarga menjadi alasan pemerintah daerah menambah waktu pencarian menggunakan relawan. Berikut rangkuman fakta terkait pencarian korban longsor Arjasari:
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Pemerintah Kabupaten Bandung menambah masa pencarian tiga hari untuk menemukan para korban. Langkah ini diambil setelah keluarga menyampaikan permintaan agar jenazah segera ditemukan. Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan keputusan tersebut saat meninjau lokasi di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kamis (11/12/2025) malam.
Dadang menjelaskan bahwa pencarian lanjutan akan dipersiapkan bersama unsur relawan desa dan kecamatan.
Pencarian resmi dari Basarnas dan tim gabungan telah dilakukan sejak Jumat 5 Desember hingga Kamis 11 Desember 2025. Masa tujuh hari ini mengikuti aturan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
Pihak keluarga disebut memahami ketentuan tersebut, namun tetap mengajukan penambahan waktu pencarian.
“Tentunya orang tuanya juga menyadari. Tetapi tadi ada usulan yaitu tiga hari untuk diperpanjang, Jumat, Sabtu dan Minggu. Maka kita lakukan, untuk Basarnas dan tim gabungan kita selesai malam ini,” ujar Dadang.
Dadang mengatakan proses pencarian lanjutan selama tiga hari akan dilanjutkan. Pencarian tersebut akan dikerahkan bersama relawan desa dan kecamatan. “Dan untuk pencarian sifatnya apa yang diminta oleh orang tuanya, tetap kita jalankan, yaitu oleh relawan yang ada di Desa Wargaluyu dikawal oleh BPBD,” katanya.
Pihaknya mengaku selama proses pencarian akan berkoordinasi dengan Basarnas. Apalagi jika korban bisa ditemukan di titik lokasi material longsor. “Apabila nanti menemukan atau misalkan ada tanda-tanda yang bisa meyakinkan titik lokus jenazah, maka saya akan langsung sampaikan kepada Basarnas untuk turun kembali untuk bisa dilakukan pencarian kembali,” ucapnya.
Dia menambahkan petugas yang akan diturunkan sebanyak puluhan personel. Mereka akan ditempatkan di beberapa titik material longsor dekat korban terakhir berada. “Kalau personel sekitar 30 orang ya. Berikut makan nya kita siapkan semua,” ujarnya.
Pemkab Bandung berencana memindahkan sementara warga terdekat area longsor di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Pemindahan tersebut dilakukan selama periode cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung tiga bulan ke depan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, bencana longsor ini memerlukan solusi bagi warga yang terdampak. Apalagi, beberapa warga menempati lokasi yang berdekatan dengan area longsor.
“Dalam kondisi cuaca ekstrem ini, kami akan memberikan uang. Kami asesmen dulu berapa rumah yang akan diberikan biaya kontrakan hingga tiga bulan ke depan,” ujar Dadang.
Setelah warga menerima bantuan keuangan untuk mengontrak rumah, mereka diminta untuk segera mengosongkan rumahnya sementara. Lokasi kontrakan harus berada di area yang aman dari longsor.
“Kami berikan uang kontrakan selama tiga bulan, sehingga barang-barang mereka bisa dibawa ke tempat kontrakan yang lebih aman. Kalau nanti sudah selesai, silakan untuk kembali ke rumahnya masing-masing,” katanya.
Pemkab Bandung juga akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah atau longsor. Bantuan tersebut berasal dari Pemkab Bandung dan bantuan dari DPR RI.
“Alhamdulillah tadi saya juga mendapat informasi dari Pak Camat bahwa Pak Wakil Ketua DPR Kang Haji Cucun memberikan bantuan berupa tanah dan unit rumah untuk enam kepala keluarga. Dari kami, pemerintah daerah juga mendukung,” jelasnya.







