7 Efek Mengerikan Gigitan Ular Kobra, Mati Rasa hingga Kematian | Giok4D

Posted on

Ular kobra dikenal sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia. Hanya dengan satu gigitan, racun yang dimilikinya bisa membuat tubuh manusia kehilangan kemampuan bergerak hingga menyebabkan kematian. Tidak heran jika banyak orang merasa takut dan waspada ketika mendengar nama “kobra”.

Ciri khas ular kobra meliputi warna tubuh yang bervariasi, seperti hitam, cokelat, kuning, hingga kemerahan, serta kemampuannya mengembangkan bagian leher seperti tudung saat merasa terancam. Keunikan fisik ini makin memperkuat citranya sebagai predator yang menakutkan.

Namun, yang paling penting untuk diketahui adalah efek racun kobra terhadap tubuh manusia. Racun tersebut mengandung neurotoxin dan haemotoxin (dan senyawa toksik lainnya) yang bekerja sangat cepat dan agresif. Untuk membantu Anda, artikel ini akan membahas 7 efek mengerikan gigitan ular kobra.

Berdasarkan Studi A Retrospective Cohort Study of Cobra Envenomation: Clinical Characteristics, Treatments, and Outcomes, jika tergigit dan taring ular menembus kulit, racun langsung disuntik ke jaringan di bawah kulit dan masuk ke pembuluh darah. Dalam waktu singkat, efek lokal muncul (nyeri, pembengkakan) dan gejala sistemik dapat timbul dalam jam setelah gigitan, tergantung jenis kobra dan dosis racun. Dalam studi di Thailand (1045 pasien gigitan kobra), gejala neurologis muncul rata-rata dalam interval 1 jam (10 menit hingga 24 jam).

Salah satu efek paling berbahaya dari gigitan ular kobra adalah kerusakan pada sistem saraf manusia. Racun ular ini mengandung zat yang disebut neurotoksin, yaitu racun yang menyerang dan mematikan fungsi saraf.

Menurut penelitian di Thailand terhadap 539 kasus gigitan kobra, lebih dari setengah pasien (55,7%) mengalami gangguan saraf seperti otot melemah, kelopak mata turun, hingga kesulitan bernapas. Bahkan, sekitar 45,5% dari mereka harus dipasang alat bantu napas (ventilator) karena saraf pernapasan mereka lumpuh.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Efek racun ini bisa muncul dalam waktu 10 menit hingga beberapa jam setelah gigitan, tergantung seberapa banyak racun yang masuk dan di bagian tubuh mana gigitan terjadi.

Pada kasus berat, racun kobra bisa menyebabkan kelumpuhan permanen jika saraf sudah rusak parah. Itulah sebabnya kenapa gigitan ular ini termasuk gawat darurat medis dan tidak boleh dianggap sepele.

Gigitan ular kobra biasanya meninggalkan dua bekas taring kecil di kulit, dan ini menjadi tanda utama gigitan berasal dari ular berbisa. Hal ini dijelaskan dalam Pedoman Penanganan Hewan Berbisa Kemenkes RI.

Setelah digigit, area kulit di sekitar luka biasanya langsung membengkak, memerah, dan terasa nyeri. Jika racun mengenai pembuluh darah kecil, jaringan di sekitar luka bisa mengalami kerusakan atau bahkan membusuk (nekrosis).

Namun, penting diketahui bahwa tidak semua gigitan kobra mengandung racun dalam jumlah besar. Ular kobra bisa mengatur seberapa banyak racun yang ia keluarkan saat menggigit. Jadi, meskipun bekas taring terlihat jelas, efeknya bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Untuk mencegah infeksi, luka gigitan harus segera dibersihkan dengan air bersih, tidak dihisap atau disayat, dan segera dibawa ke rumah sakit agar mendapat perawatan medis yang tepat.

Setelah seseorang digigit ular kobra, biasanya rasa sakit luar biasa langsung terasa di area gigitan. Banyak korban menggambarkan rasa sakitnya seperti terbakar, tersengat listrik, atau kram otot berat.

Tak hanya itu, racun kobra juga bisa menyebabkan mati rasa atau kesemutan, yang biasanya dimulai dari area gigitan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Dalam beberapa menit, korban bisa mengalami mual, muntah, pusing, dan lemas karena tubuh bereaksi terhadap racun yang masuk ke sistem saraf dan pencernaan.

Menurut penelitian di Thailand, sekitar 69% kasus gigitan ular kobra menunjukkan gejala awal berupa nyeri dan pembengkakan lokal. Gejala ini bisa berkembang menjadi kelumpuhan jika racun terus menyebar ke seluruh tubuh.

Karena itu, bila muncul tanda-tanda seperti nyeri hebat, mati rasa, atau pusing setelah digigit ular, segera cari pertolongan medis. Ini adalah tanda awal bahwa racun sudah mulai bekerja dalam tubuh dan perlu segera dinetralisir dengan antivenom (obat penawar racun).

Setelah digigit ular kobra, biasanya area yang terkena gigitan akan langsung bengkak, merah, dan terasa panas. Hal ini terjadi karena racun kobra membuat jaringan di sekitar luka meradang. Reaksi ini adalah bentuk pertahanan alami tubuh, tapi sayangnya, bisa jadi malah memperparah kondisi jika racun sudah menyebar.

Menurut penelitian dari Jurnal J Venom Anim Toxins (2021), kebanyakan korban gigitan ular kobra mengalami peradangan sedang hingga berat. Dalam beberapa kasus, bagian kulit di sekitar luka bisa sampai rusak atau membusuk (nekrosis) jika tidak cepat diobati.

Racun kobra mengandung zat bernama phospholipase A2 dan cardiotoxin, yang merusak dinding sel dan memicu pembengkakan besar. Karena itulah, luka gigitan ular ini bisa tampak sangat parah dan sulit sembuh.

Kementerian Kesehatan RI juga menjelaskan bahwa gigitan ular berbisa harus segera ditangani dengan langkah dasar seperti:

Langkah cepat ini bisa menahan penyebaran racun sebelum kondisi semakin memburuk.

Efek lain yang sangat berbahaya dari gigitan ular kobra adalah kelumpuhan otot. Racun kobra bekerja dengan cara “mematikan” sinyal antara otak dan otot. Akibatnya, tubuh korban bisa sulit digerakkan, mulai dari kelopak mata turun, mulut terasa berat, hingga sulit bernapas.

Penelitian dari Jurnal Toxins (MDPI, 2023) menyebutkan racun kobra bisa menyebabkan kelumpuhan total jika tidak segera diobati. Korban yang terlambat mendapat pertolongan bisa berhenti bernapas dalam waktu kurang dari satu jam setelah gigitan terjadi.

Di Indonesia, Kemenkes (2021) mencatat bahwa banyak korban gigitan ular meninggal dunia karena gagal napas sebelum sempat sampai ke rumah sakit. Karena itu, masyarakat disarankan tidak menunda waktu jika terjadi gigitan ular.

Jika seseorang mulai kesulitan bernapas, segera lakukan pertolongan dasar:

Bisa kobra bekerja sangat cepat, jadi dalam kasus seperti ini, setiap menit sangat berarti.

Tidak sedikit kasus menunjukkan gigitan ular kobra bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa menit. Racun kobra sangat kuat dan bisa langsung menyerang sistem saraf serta jantung manusia.

Dalam buku Jenis-jenis Ular Berbisa di Indonesia karya Sarah Nila Adinsyah, dijelaskan racun kobra bisa membunuh manusia dalam 3 hingga 5 menit setelah digigit, terutama jika racun yang keluar banyak dan mengenai pembuluh darah besar.

Penelitian lain juga menemukan bahwa racun kobra mengandung zat α-cobratoxin, yang bisa menyebabkan henti jantung mendadak jika dosisnya tinggi.

Namun, perlu diingat tidak semua gigitan kobra langsung mematikan. Banyak korban yang bisa selamat asal segera mendapatkan penanganan medis dan antivenom (obat penawar racun). Karena itu, jangan menunggu gejala parah muncul, langsung ke rumah sakit setelah digigit adalah langkah paling tepat.

Menariknya, ular kobra ternyata bisa mengatur sendiri seberapa banyak racun yang dikeluarkan saat menggigit. Jadi, tidak semua gigitan kobra selalu mengandung dosis racun penuh.

Dalam buku Hewan Melata (Reptilia) karya Dhany Ardyansyah, disebutkan jika kobra merasa hanya sedikit terancam, ia mungkin hanya mengeluarkan sebagian racunnya. Tapi kalau ular merasa benar-benar dalam bahaya, maka racun yang dikeluarkan bisa jauh lebih banyak dan efeknya tentu lebih fatal.

Penelitian dari Universitas Chulalongkorn, Thailand bahkan menyebutkan satu kali gigitan kobra bisa mengandung cukup racun untuk melumpuhkan 20 orang dewasa atau bahkan seekor gajah.

Itulah sebabnya efek gigitan bisa sangat berbeda-beda antara satu korban dan lainnya. Ada yang hanya mengalami nyeri dan bengkak ringan, tapi ada juga yang langsung mengalami kelumpuhan hingga meninggal dunia dalam waktu singkat.

Gigitan ular kobra bukan hal sepele. Jika hal ini terjadi, berikut langkah-langkah yang disarankan oleh Kemenkes RI dan WHO:

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Ular kobra sering muncul di daerah pedesaan, kebun, atau area yang jarang dibersihkan. Tapi, bukan tidak mungkin ular ini juga masuk ke lingkungan rumah saat musim hujan atau saat habitatnya terganggu.

Berikut beberapa cara sederhana untuk mencegah gigitan ular kobra, berdasarkan panduan dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO:

Ular suka bersembunyi di tumpukan kayu, semak, atau tempat lembap. Pastikan halaman rumah dan sekitar pekarangan selalu bersih.

Banyak kasus gigitan ular terjadi karena orang berjalan tanpa alas kaki di tempat gelap.

Sampah menarik tikus, dan tikus adalah makanan kesukaan ular. Jika tikus berkurang, ular juga tidak akan datang.

Jika Anda tinggal di area sawah, hutan, atau perkebunan, perhatikan tanda-tanda keberadaan ular seperti kulit yang mengelupas atau sarang di lubang tanah.

Banyak korban gigitan terjadi saat mencoba mengusir ular. Sebaiknya hubungi petugas damkar atau BPBD setempat yang memiliki alat khusus penanganan reptil.

Catat nomor rumah sakit atau puskesmas terdekat yang memiliki stok antivenom ular kobra. Ini bisa menyelamatkan nyawa jika situasi darurat terjadi.

Gigitan ular kobra bukan hanya menakutkan, tapi juga sangat berbahaya. Racun yang terkandung di dalamnya bisa menyerang saraf, otot, bahkan jantung manusia. Dalam hitungan menit, seseorang bisa kehilangan kesadaran atau meninggal jika tidak segera mendapatkan pertolongan.

Efek gigitan kobra beragam, mulai dari mati rasa, nyeri hebat, peradangan, hingga kelumpuhan. Dalam kasus ekstrem, racun bisa menyebabkan gagal napas dan kematian cepat. Tapi kabar baiknya, peluang untuk selamat sangat besar jika penanganan dilakukan dengan tenang, cepat, dan sesuai prosedur medis.

Langkah paling penting adalah mengenali gejala awal dan segera mencari pertolongan medis. Jangan percaya pada mitos seperti mengisap racun atau membakar luka itu justru memperburuk kondisi.

Dan yang tak kalah penting, cegah dengan menjaga kebersihan lingkungan, waspada saat beraktivitas di luar rumah, serta selalu siap dengan informasi darurat. Dengan begitu, risiko gigitan ular kobra bisa diminimalkan. Kesimpulan

Racun Ular Kobra dan Mekanismenya

7 Efek Mengerikan Gigitan Kobra

1. Merusak Jaringan Saraf (Efek Neurotoksik)

2. Menyebabkan Luka dan Bekas Taring yang Jelas

3. Menyebabkan Mati Rasa, Muntah, dan Nyeri Hebat

4. Menyebabkan Peradangan Parah di Sekitar Luka

5. Menyebabkan Kelumpuhan Otot dan Gangguan Pernapasan

6. Dapat Membunuh dalam Hitungan Menit

7. Efek Tergantung pada Banyaknya Racun yang Dikeluarkan

Cara Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular Kobra

Pencegahan Gigitan Ular Kobra

Jaga kebersihan lingkungan

Gunakan alas kaki saat keluar rumah malam hari

Simpan makanan hewan dan sampah di tempat tertutup

Waspadai daerah rawan ular

Jangan mencoba menangkap atau membunuh ular sendiri

Siapkan nomor darurat

Kesimpulan

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *