Insiden kecelakaan lalu lintas tunggal dialami sebuah bus jurusan Palabuhanratu-Bogor, kejadian ini terjadi di Jalan Nasional III, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Dalam kejadian ini, bus mendadak melaju sendiri dan sang sopir yang mencoba menahannya justru terluka.
Berikut 5 fakta dalam kejadian ini:
Peristiwa itu terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, bus berhenti di pinggir jalan dengan posisi mesin masih menyala.
Namun, kendaraan mendadak bergerak sendiri, menyenggol bangunan rumah warga, menabrak pohon, dan menyebabkan kerusakan pada trotoar.
Di lokasi, terlihat pecahan kaca besar dari bagian bus berserakan di trotoar. Salah satu pecahan memuat tempelan tarif trayek bus jurusan Palabuhanratu-Bogor, lengkap dengan daftar harga dan rute pemberhentian.Kaca terlihat retak parah, menandakan kerasnya benturan saat insiden terjadi.
Bangunan yang berada tepat di pinggir jalan juga tampak rusak berat. Atapnya ambrol, genteng dan kayu penyangga berantakan, serta puing-puing bata berserakan di depan pagar berwarna hijau.
Bangunan itu tampak miring dan sebagian struktur depannya nyaris roboh.
Trotoar di sekitar lokasi pun rusak, penuh dengan serpihan kaca dan reruntuhan. Sebuah pohon besar dekat bangunan terlihat condong ke jalan, diduga menjadi titik awal benturan sebelum bus menghantam rumah.
Kepala Depo MGI Palabuhanratu, Gilang membantah, dugaan awal bahwa kecelakaan disebabkan rem blong.
“Bukan rem blong, posisinya kan sopir dan kondektur sudah turun dari bus,” ujar Gilang saat dikonfirmasi infoJabar.
Ia menuturkan, bahwa bus sedang berhenti di sekitar lampu merah saat insiden terjadi.
“Betul, (posisi bus) itu dari Plaratu menuju Bogor. Posisi bis lagi ngetem di lampu merah. Itu sopir turun dari bis, enggak lama mobil maju. Jadi si sopir jadi korban, itu dia nahan bis, sudah tahu bis jalan ditahan sama dia, dia kebanting ke kiri,” jelasnya.
Menurut Gilang, secara teknis bus dalam kondisi normal. Ia menduga kelalaian awak bus menjadi penyebab utama.
“Kalau untuk kondisi bis tidak ada masalah dari segi teknik, dugaan kelalaian dari awak bisnya. Itu tempat biasa ngetem, yang lain juga. Mungkin si sopir ataupun pengemudi lupa menarik rem tangan, atau kondekturnya ganjelnya kurang pas,” tuturnya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda Wangsit menyampaikan, kronologi resmi berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara.
“Kecelakaan lalu lintas tersebut bermula ketika kendaraan Hino Bus dengan nomor polisi F 7524 QA yang dikemudikan Sdr. Sukanta sedang ngetem atau berhenti dalam keadaan mesin menyala,” kata Wangsit.
Ia menjelaskan bahwa kendaraan hanya diganjal menggunakan batu sebagai penahan.
“Bus tersebut kemudian diganjal menggunakan batu, lalu pengemudi turun dari kendaraan,” lanjutnya.
Namun nahas, tak lama setelah pengemudi turun, bus justru meluncur sendiri ke arah kanan jalan.
“Kendaraan melaju sendiri dan menabrak pohon yang berada di sebelah kanan jalan,” tambah dia.
Ipda Wangsit menyebut, jika sopir dalam kejadian ini meninggal dunia. “Setelah mendapat penanganan medis, barusan dari pihak MGI memberi info bahwa supirnya meninggal dunia,” kata Wangsit.
Korban diketahui bernama Sukanta Wijaya (58), warga Panaragan, Kota Bogor. Ia meninggal setelah sempat mengalami luka cukup parah akibat tertabrak bus yang melaju sendiri saat berhenti di lampu merah kawasan Jalan Nasional III.
Putri pertama korban, Intan (35), mengatakan bahwa ia mendapat kabar kecelakaan ayahnya sekitar pukul 04.00 – 04.30 WIB.
“Saya mendapat informasi tidak lama setelah kejadian, sekitar pukul 04.00 WIB atau 04.30 WIB,” ujar Intan kepada infoJabar di Instalasi Kamar Jenazah RSUD Palabuhanratu.