4 Larangan di Bulan Muharram yang Harus Dihindari Umat Islam | Info Giok4D

Posted on

Bulan Muharram menandai awal tahun dalam kalender Hijriyah, namun lebih dari itu, ia adalah satu dari empat bulan haram (suci) yang disebut langsung dalam Al-Qur’an. Umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan di bulan ini. Tak hanya itu, ada juga larangan yang harus dikahui.

Sayangnya, masih banyak yang belum memahami bahwa di bulan mulia ini terdapat larangan-larangan penting yang tidak boleh disepelekan. Lalu larangan apa saja di bulan Muharram?

Keberadaan bulan haram termaktub dalam surah At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”

Ayat lain menyinggung terkait larangan dalam bulan haram. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ma’idah ayat 2,

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

… يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram …”

Maksiat adalah hal yang dilarang, tetapi di bulan haram seperti Muharram, perbuatan ini akan mendapatkan dosa besar. Balasan bagi seseorang yang berbuat maksiat termaktub dalam surah Asy Syura ayat 40,

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim.

Dilansir infoHikmah, teradapat pendapat hukumnya haram bila memulai peperangan pada bulan suci ini. Meski demikian, ada pula pendapat yang membolehkan hal ini dengan landasan peristiwa sejarah di masa nabi.

Saat itu, pengepungan penduduk Taif oleh Rasulullah SAW terjadi pada salah satu bulan haram. Hal ini merujuk pada perlawanan untuk memberi pelajaran bagi musuh sesuai dengan firman-Nya surah Al Baqarah ayat 194.

اَلشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمٰتُ قِصَاصٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Bulan haram dengan bulan haram dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) kisas. Oleh sebab itu, siapa yang menyerang kamu, seranglah setimpal dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

Dalam surah At Taubah ayat 36 dijelaskan Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya jika umat Islam dilarang melakukan perbuatan dengan maksud mengaiaya diri sendiri. Hal ini disebabkan, Ibnu Katsir berpendapat, ganjaran dosa pada bulan haram jauh lebih berat dibandingkan dengan bulan lainnya.

Bahkan dosa yang diperbuat disetarakan dengan berbuat maksiat di Tanah Suci. Allah SWT berfirman dalam surah Al Hajj ayat 25,

وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ…

Artinya: “…dan siapa yang dimaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya Kami akan rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.”

Disebutkan dalam Tafsir Al Azhar oleh Hamka, pada bulan haram seperti Muharram juga terdapat larangan untuk melakukan balas dendam. Larangan ini ditujukan agar umat Islam bisa mengalihkan fokus untuk menunaikan ibadah haji dan umrah pada bulan haram.

Zulkaidah sebagai bulan persiapan untuk menunaikan ibadah haji, Zulhijah yang bertepatan dengan bulan pelaksanaan haji, Muharram sebagai bulan perjalanan pulang dari haji, dan Rajab sebagai bulan pengamalan umrah.

Dilansir jateng.nu.or.id, sebagian masyarakat di Indonesia beranggapan jika menikah di bulan Muharram merupakan hal yang dilarang karena akan berdampak buruk seperti pernikahan tidak berjalan panjang.

Syariat Islam mengajarkan jika hal buruk bukan disebabkan oleh sesuatu apapun (termasuk hari atau bulan tertentu). Tidak ada istilah hari buruk atau bulan buruk yang menyebabkan seseorang tidak melakukan sesuatu. Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut.

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ

“Tidak ada penyakit (menular dengan sendirinya) dan tidak ada kesialan (yang menghentikannya berbuat sesuatu). HR. Muslim

Dalam Islam, tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan di hari atau bulan tertentu seperti di bulan Muharram yang disebabkan kekhawatiran akan hadirnya keburukan atau nasib sial. Hal ini merujuk pada perbuatan Nabi Muhammad SAW yang menikahkan putrinya sendiri, Sayyidah Fatimah pada bulan Syawal. Hal ini dilakukan untuk menepis keyakinan masyarakat Jahiliyah saat itu tentang keburukan menikah di bulan Syawal. Asal pernikahan dilakukan secara benar sesuai syariat, maka pernikahan tersebut adalah sesuatu yang mulia.

4 Larangan di Bulan Muharram yang Harus Dihindari

1. Melakukan Perbuatan Maksiat dan Dosa Besar

2. Larangan Berperang

3. Larangan Berbuat Aniaya pada Diri Sendiri

4. Larangan Balas Dendam

Larangan Menikah di Bulan Muharram Betulkah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *