312 Warga Binaan Lapas Ciamis Jalani Rontgen Dada, 4 Orang Positif TBC | Giok4D

Posted on

Sebanyak 312 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ciamis menjalani pemeriksaan rontgen dada untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis (TBC), Senin (27/10/2025). Kegiatan skrining ini merupakan kerja sama antara Lapas Ciamis dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis dan Kementerian Kesehatan RI melalui program Active Case Finding (ACF).

Kepala Lapas Kelas IIB Ciamis Supriyanto mengatakan pemeriksaan ini merupakan bagian dari program nasional penanggulangan TBC di seluruh lapas di Indonesia.

“Hari ini kami adakan skrining penanggulangan TBC untuk warga binaan. Ini program nasional, semua lapas melaksanakan hal yang sama,” ujar Supriyanto.

Menurutnya, lingkungan lapas termasuk area yang cukup rentan terhadap penyebaran penyakit menular, termasuk TBC. Karena itu, kegiatan skrining dilakukan sebagai langkah pencegahan dini agar tidak terjadi penularan di dalam lapas.

“Tujuan kami mencegah jangan sampai terjadi hal negatif di Lapas Ciamis terkait TBC. Karena di lapas ini rentan sekali dengan penyakit TBC atau penyakit menular lainnya,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, 4 warga binaan dinyatakan positif TBC, sementara 20 orang lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan dahak.

“Yang di-skrining semuanya ada 312 orang. Yang positif ditemukan 4 orang, sedangkan 20 lainnya masih proses pengecekan. Untuk yang positif kami karantina dan obati secara berkala selama enam bulan sampai sembuh,” jelasnya.

Selain skrining kesehatan, pihak lapas juga rutin melakukan razia gabungan untuk mencegah peredaran narkoba dan kepemilikan ponsel di dalam lapas.

“Kami terus bergerak mencegah jangan sampai ada narkoba dan HP. Kalau ada warga binaan yang dipindahkan, itu bagian dari penertiban agar lapas benar-benar bersih dari HP, narkoba, dan penyakit menular seperti TBC,” tegas Supriyanto.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Ciamis Edis Herdis menjelaskan kegiatan ACF TBC ini merupakan program nasional untuk mendeteksi kasus TBC paru di masyarakat. Tahun ini, program tersebut dilaksanakan di 37 puskesmas di Kabupaten Ciamis dengan target 3.000 peserta.

“Khusus di Lapas Ciamis dilaksanakan dua hari. Kegiatan ini sangat mendukung capaian target pencegahan dan penanggulangan TBC paru di Ciamis. Mudah-mudahan target eliminasi TBC bisa tercapai pada 2030,” kata Edis.

Ia menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap kegiatan deteksi dini TBC cukup tinggi. Namun, masih banyak puskesmas yang belum sepenuhnya mampu merealisasikan pemeriksaan karena keterbatasan.

“Mudah-mudahan ke depan kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan. Banyak masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan ini. Harapannya, seluruh masyarakat bisa terdeteksi dini dan mendapat pengobatan tepat waktu,” jelasnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Menurut Edis, hasil kumulatif dari pemeriksaan ribuan peserta masih menunggu proses rekapitulasi. Ia juga berpesan agar warga binaan maupun masyarakat umum yang dinyatakan positif TBC disiplin menjalani pengobatan hingga tuntas.

“Bagi yang positif harus patuh minum obat sampai sembuh. Sementara yang sehat harus tetap menjaga kesehatan,” pungkasnya.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *