Polda Jawa Barat mengungkap ada hasutan dalam aksi demo berakhir ricuh di Bandung. Tiga orang selaku pengelola Instagram dan situs daring anarkis ditangkap.
Ketiga tersangka yakni Muhammad Ainun Komarullah, Andi Muh Ashabul Firdaus dan Dana Ditya Pratama ditampilkan ke publik dalam konferensi pers di Mapolda Jabar pada Selasa (16/9/2025).
Selain menetapkan tiga tersangka sebagai penghasut, Direktorat Siber Polda Jabar juga menetapkan 13 tersangka sebagai terhasut.
“Ada dua kategori terhasut dan penghasut, terhasut ada 13 tersangka, ada karyawan swasta, ada pelajar,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan di Mapolda Jabar.
Selain itu, Rudi juga mengungkap peran tiga penghasut ini mengelola media sosial dan website yang menyebarluaskan paham anarkisme.
“Kategori penghasut, ini pemilik akun dengan inisial MAK, dia pengelola media sosial IG @blackbloczone dan sebuah website blackbloczone dot bla bla bala, ini mahasiswa di Jombang. Lalu AF Instagram yang sama, mahasiswa, tinggal di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
“Kemudian DD juga pengelola dan penyedia E-Wallet, dompet elektronik, statusnya mahasiswa di Banten,” tambahnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Tersangka pertama yakni Muhammad Ainun Komarullah (MAK) yang berperan sebagai pengelola Instagram @blackbloczone dan website
https://blackbloczone.noblogs.org/. Dia merupakan seorang mahasiswa dan merupakan warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Tersangka kedua yakni Andi Muh Ashabul Firdaus (AF) yang juga pengelola Instagram @blackbloczone. Dia merupakan seorang mahasiswa dan merupakan warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Tersangka ketiga yakni Dana Ditya Pratama (DD) yang juga pengelola Instagram @blackbloczone dan penyedia E-Wallet link. Dia merupakan seorang mahasiswa dan merupakan warga Kabupaten Tanggerang, Banten.
Sebagaimana diketahui, aksi demo di Kota Bandung pada akhir Agustus berakhir ricuh. Sejumlah orang sempat diamankan aparat Polda Jabar dari aksi tersebut.
