2.125 Warga Karawang Terjangkit DBD Sepanjang 2025, 7 Orang Meninggal

Posted on

Dalam lima bulan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang nyatakan ribuan orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), bahkan tujuh orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Bupati Karawang Aep Syaepuloh menerangkan, kasus DBD di Karawang melonjak selama tiga bulan berturut-turut mulai dari Maret-Mei 2025. “Laporan Dinkes kasus DBD mulai meningkat sejak 3 bulan dari Maret-Mei yang rata-rata mencapai 500 orang setiap bulan, tentu ini mengkhawatirkan ya,” kata Aep saat dikonfirmasi infoJabar, Selasa (10/6/2025).

Asep mengatakan tujuh orang di antaranya meninggal dunia termasuk balita. “Dari tujuh orang meninggal dunia berdasarkan usia, di kisaran usia remaja hinga dewasa atau 15-45 tahun sebanyak 4 orang, dan golongan umur anak hingga remaja atau usia 5-14 tahun sebanyak dua orang, sementara balita antara umur 1-4 tahun sebanyak satu orang,” kata dia.

“Sepanjang Januari-Mei 2025, berdasarkan laporan angkanya mencapai 2.125 kasus, ini memang yang harus ditangani serius karena angka kenaikan kasus terjadi dari Maret sebanyak 557 kasus,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Yayuk Sri Rahayu menuturkan, penderita DBD mengalami masa krisis setelah sepekan, bahkan sampai tidak tertolong atau meninggal jika lambat ditangani. “Biasanya penderita DBD akan mengalami masa krisis pada hari ke 5 hingga 7, setelah terjangkit, ini yang seharusnya cepat ditangani pada awal-awal mengalami DBD, sebab jika sampai pada tahap krisis bisa lambat tertangani,” ucap Yayuk saat dihubungi infoJabar.

Selama ini, kata Yayuk, Dinkes juga tengah berupaya menekan kasus DBD dengan berbagai sosialisasi, melalui seluruh Puskesmas di Karawang. “Upaya pencegahan kita sosialisasikan di seluruh Puskesmas, dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan serta membersihkan penampungan air yang menjadi sarang jentik nyamuk,” ungkapnya.

Mengenai penanganan, kata Yayuk, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang merasakan gejala DBD segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, sehingga dapat segera ditangani dan tidak menghadapi masa krisis.

“Kita juga sangat mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala DBD. Gejala yang paling umum biasa demam tinggi mendadak yang mencapai 39-40 derajat celsius, disertai dengan sakit kepala, nyeri otot nyeri sendi, serta rasa tidak enak badan. Maka jika merasakan gejala itu, seharusnya segera periksakan diri agar tertangani dan tidak sampai masa krisis,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *