Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
178 pendaki dilaporkan terjebak di jalur pendakian Gunung Semeru saat terjadi erupsi dahsyat yang memuntahkan guguran awan panas. Ratusan pendaki ini kabarnya akan dievakuasi pagi ini didampingi petugas menuju Ranupani.
Sebelumnya, Gunung Semeru yang disebut sebagai atap tertinggi di Pulau Jawa mengalami kenaikan aktivitas yang signifikan pada Rabu (19/11). Gunung Semeru dinyatakan naik dari level II (Waspada) ke level III (Siaga) dan level IV (Awas) oleh PVMBG.
“Jumlah orang yang berada di Ranukumbolo sebanyak 178 orang terdiri dari 137 orang pendaki, 1 orang petugas, 2 saver, 7 orang PPGST, 15 porter, dan 6 orang dari Tim Kementerian Pariwisata,” ujar Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama seperti dikutip dari infoJatim, Rabu (21/11).
Endrip menambahkan, bahwa cuaca di Ranu Kumbolo hujan ringan mulai pukul 12.00 hingga Rabu sore hari. Karena itu, kata dia, petugas meminta pendaki agar bermalam di Ranu Kumbolo karena perjalanan kembali menuju Ranupani cukup berisiko dengan kondisi cuaca hujan dan malam hari.
“Kami terus berkoordinasi dengan para pemandu dari PPGST, dan hingga saat ini kondisi pengunjung masih aman serta terkendali,” ujarnya.
Menyusul kenaikan aktivitas Semeru serta mempertimbangkan rekomendasi radius bahaya (8 km dari puncak dan sektoral 20 km ke arah selatan-tenggara), kegiatan pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) ditutup sementara hingga dinyatakan aman.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat dan pengunjung untuk mematuhi zona bahaya sesuai rekomendasi PVMBG,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Rudijanta Tjahja Nugraha.
Artikel ini telah tayang di
