12 Orang Pingsan di Unpas Saat Terjadi Kerusuhan Tamansari

Posted on

Sebanyak 12 orang pingsan dalam kejadian polisi menembakkan gas air mata ke arah Kampus Universitas Pasundan (UNPAS) yang berada di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (1/9) malam. Hal itu disampaikan Kanit Keamanan Kampus UNPAS Rosid.

Rosid mengatakan saat kerusuhan berlangsung banyak massa yang datang dari arah Tamansari atas, ke arah Tamansari yang di bawah. Massa ada yang masuk ke Kampus UNISBA dan juga UNPAS. Rosid menyebut lebih dari 100 orang berlari dan masuk ke area kampus UNPAS. Selain itu, belasan orang di antaranya pingsan.

“Lebih dari 100 orang, yang pingsan 12 orang,” kata Rosid dijumpai di Kampus UNPAS, Selasa (2/9/2025).

Rosid mengatakan massa yang masuk kampus berasal dari gedung DPRD Jawa Barat, sebelum berlari ke Jalan Tamansari masa berlarian ke arah Jalan Sulanjana, setelah itu mereka berlarian ke Jalan Tamansari dan masuk ke kampus UNPAS.

“Karena ini jadi titik kumpul, jadi bukan mahasiswa UNPAS saja yang start ke Gasibu dari sini. Jadi tujuannya kemarin gedung DPRD, jadi kumpul di sini bukan mahasiswa UNPAS saja, tapi dari berbagai universitas yang dekat di Bandung,” ujarnya.

“Jadi pimpinan menginstruksikan kepada kami melalui ajudannya silakan dibuka saja untuk kemanusiaan, tapi hanya korban yang bisa masuk ke kampus karena KSR PMI sudah siap dari tanggal 30 Agustus. Tapi kenyataannya kemarin bukan korban saja yang ke sini, karena dipukul mundur, jadi semua larinya ke sini dan pada diam di sini sampai larut malam,” pungkasnya.

Sementara itu, Polda Jabar membantah narasi tentang penembakan gas air mata ke kampus. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan membeberkan polisi yang dibantu TNI tidak sampai masuk ke area kampus, termasuk tak menembakkan gas air mata ke lingkungan pendidikan itu.

Dalam keterangannya, Hendra menyatakan petugas awalnya sedang menyisir sejumlah area setelah memukul mundur massa yang berdemo di depan kantor DPRD Jabar. Setibanya di wilayah Tamansari, Kota Bandung, petugas menemukan tumpukan batu, kayu hingga ban yang dibakar di tengah jalan.

Di saat yang sama, ada sekelompok massa yang memakaian pakaian serba hitam yang ia sebut sebagai kelompok anarko. Mereka kata Hendra, memblokase Jalan Tamansari, Kota Bandung, dan bertindak anarkis sehingga aparat keamanan mesti turun tangan.

“Mereka merancang skenario provokator, dimana mereka memancing petugas dan mundur ke kampus Unisba dengan harapan petugas menyerang masuk kampus. Namun kita tetap tenang, tidak terpancing dengan skenario mereka dan kita lakukan penyisiran di sepanjang jalan,” kata Hendra, Selasa (2/9/2025).

Hendra menyatakan, kelompok ini dari arah dalam kampus kemudian melemparkan bom molotov ke tim patroli yang saat itu menurunkan sejumlah mobil kendaraan taktis (rantis). Tim kata Hendra, lantas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa itu, tapi tembakan diarahkan ke jalan raya.

“Tim kemudian menembakkan gas air mata di jalan raya, yang kemudian tertiup angin ke arah parkiran unisba. Ini yang kemudian provokator dari anarko inginkan dan memang menunggu momen untuk membenturkan antara mahasiswa dan petugas,” ungkapnya.

Hendra membantah narasi petugas melakukan penyergapan ke dalam kampus. Ia memastikan petugas berada di area luar dengan jarak sekitar 200 meter.

“Mereka membuat framing bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet dan menembakkan gas air mata, yang dimana semua itu hoax. Pada kenyataan di lapangan, tidak ada satupun petugas yang masuk ke area kampus, tidak ada satupun petugas yang membawa senjata,” tegasnya.

“Jarak petugas 200 meter dari kampus Unisba dan tembakan flass ball tidak ada yg di arahkan ke kampus, semua ke jalan raya. Setelah kondisi Jalan Tamansari aman, kami tetap melanjutkan patroli keliling,” pungkasnya.

Tanggapan Polisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *