1.000 Kucing Liar di Kota Bandung Akan Disterilisasi | Giok4D

Posted on

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menargetkan sterilisasi terhadap 1.000 ekor kucing liar hingga akhir tahun 2025. Program ini diluncurkan sebagai upaya pengendalian populasi kucing liar yang semakin tidak terkendali di berbagai wilayah kota.

Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menjelaskan program sterilisasi kucing liar tersebut saat ini sedang berjalan dan akan dilakukan secara bertahap di seluruh kelurahan di Kota Bandung.

“Iya, sekarang kita ada program sampai seribu ekor, target sampai akhir tahun. Jadi ini pengendalian jumlah kucing liar khususnya, yang memang di Bandung cukup besar,” ujar Gin Gin, Kamis (20/6/2025).

Menurutnya, dalam pelaksanaan program ini, pihaknya akan menyisir setiap kelurahan untuk menangkap kucing liar. Setelah ditangkap, kucing-kucing tersebut akan diperiksa kesehatannya dan disterilkan.

Setelah proses sterilisasi selesai dan kondisi kesehatannya dinyatakan baik, kucing-kucing tersebut nantinya akan dilepas kembali ke lingkungan asalnya. “Jadi itu kita akan menyisir setiap kelurahan, menangkap kucing liar, kemudian melakukan pemeriksaan steril, kemudian setelah sehat dilepas kembali,” jelasnya.

Selama ini, keberadaan kucing liar yang tidak terkontrol di Kota Bandung kerap menjadi sorotan. Kebiasaan masyarakat yang gemar memberi makan kucing liar di tempat umum pun dituding menjadi salah satu pemicu meningkatnya populasi kucing liar di Kota Bandung.

Terkait hal ini, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengingatkan masyarakat agar bijak dalam memperlakukan kucing liar, termasuk dalam memberi pakan. “Ini masalah kebiasaan aja. Belum ada penelitian mengenai dampak positif maupun dampak negatif (memberi makan kucing liar). Tetapi memang secara kebiasaan, dampak yang paling terlihat jadi kalotor,” kata Farhan dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, makanan yang diberikan kepada kucing liar seringkali tidak dihabiskan, dan sisa-sisanya jarang dibersihkan. Akibatnya, sisa makanan tersebut dapat mencemari lingkungan, apalagi jika dibiarkan di pinggir jalan.

Ia juga menambahkan meskipun beberapa jenis makanan bisa larut saat hujan, namun tetap saja dapat mengotori lingkungan. “Karena si kucing makannya tidak dihabiskan, atau sisanya dibersihkan kan tidak. Lihat saja di pinggir jalan. Walaupun memang beberapa jenis makanan itu bisa larut dalam air apabila hujan, tapi kan tetap kotoran. Itu satu hal,” ujarnya.

Selain itu, Farhan menekankan bahwa kebiasaan memberi makan kucing liar juga bisa berdampak pada keberlangsungan populasi kucing tersebut. “Yang kedua, memberi makan pada kucing liar itu membuat produktivitas kucing liar jadi bertahan,” tambahnya.

Oleh karenanya, Farhan mengimbau warga Bandung yang menyayangi kucing agar lebih baik memelihara kucing di rumah. Dengan dipelihara secara baik dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kucing tersebut akan menjadi hewan peliharaan yang sehat dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi lingkungan.

“Saran saya mah gini, Bapak Ibu, nyaah kucing sok dipiara di rumah, nanti diperiksakan ke kita agar kucingnya menjadi kucing-kucing yang sehat dan baik lah,” katanya.